Lombok Tengah, NTB – Jumlah kunjungan wisatawan ke Sirkuit Mandalika ke Kawasan Kondisi Keuangan Khusus (KEK) Mandalika, Wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), setiap hari Hari Sabtu juga Mingguan menembus 300-500 orang.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria menyatakan wisatawan yang dimaksud datang berkunjung ke Sirkuit Mandalika ini, ada yang datang untuk mengawasi keindahan sirkuit dengan foto-foto juga menjajal rute dengan menggunakan kendaraan beroda dua motor atau mobil.
"Jadi mereka itu datang dengan keperluan ada yang digunakan berolahraga ya, terus foto-foto juga juga menjajal rute dengan mengelilingi sirkuit menggunakan motor atau mobil, biasanya ini dilaksanakan oleh komunitas motor lalu mobil," ujar Priandhi, di dalam Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Senin.
Ia menuturkan wisatawan yang dimaksud datang berkunjung ke Sirkuit Mandalika ini terdiri dari wisatawan domestik dan juga mancanegara. Untuk wisatawan domestik ini macam-macam seperti dari Jakarta, Surabaya, Bandung, kemudian kota-kota lain dalam Pulau Jawa.
Sedangkan untuk wisatawan di luar negara ada yang dimaksud berasal dari negara-negara pada Daratan Eropa, seperti Inggris, Jerman, Italia lalu Spanyol. Termasuk dari negara-negara anggota ASEAN, seperti Tanah Melayu juga Singapura.
"Setiap hari Hari Sabtu serta Akhir Pekan itu bisa saja 300 sampai 500 pendatang yang dimaksud berkunjung ke di sirkuit," kata Priandhi.
Menurutnya, tujuan dibukanya akses masuk ke sirkuit ini tidaklah lain untuk memberikan kesempatan terhadap masyarakat umum atau wisatawan, baik domestik maupun luar negeri mampu mengawasi seluruh sirkuit secara langsung. Sehingga merek yang sudah ada datang ini sanggup menceritakan dan juga mengiklankan keindahan Sirkuit Mandalika ke penduduk luas.
"Jadi saat penduduk datang mereka mampu foto-foto, kalau sudah ada foto mereka itu dapat menceritakan keceriaannya melalui media sosial masing-masing, sehingga wisatawan lain juga tertarik untuk berkunjung ke Sirkuit Mandalika," katanya lagi.
Selain berfungsi sebagai rute balap (olahraga), keberadaan Sirkuit Mandalika, menurut Priandhi, adalah upaya pemerintah pada memperkuat destinasi baru dalam Tanah Air melalui wisata olahraga (sport tourism).
"Artinya dengan berbagai pemukim yang datang ke Mandalika dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke NTB kemudian Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Priandhi, memaparkan bagi wisatawan yang mana ingin mencoba menjajal sensasi rute sirkuit, disiapkan mobil dengan spek balap serta instrukturnya.
"Kita miliki acara namanya "Arrive and Drive", ini upaya kita untuk memberikan pengalaman yang tambahan berkesan terhadap para pengunjung. Dalam acara ini pengunjung dapat mencoba mobil yang tersebut telah dimodifikasi untuk keinginan balap," katanya pula.
Namun sebelum mencoba lintasan, wisatawan akan mengikuti "briefing" dulu oleh instruktur. Kalau misalnya mau mencoba bawa sendiri mobil harus dengan pendampingan instruktur.
Untuk tarif bagi pengendara yang mana ingin mencoba sensasi dalam jalur sirkuit dikenakan biaya Rp1,250 jt per jam untuk kendaraan beroda dua motor, sedangkan untuk mobil dikenakan biaya Rp2,5 jt per jam kemudian Rp150 ribu untuk track walk yakni berolahraga jalan kaki, lari keliling sirkuit.
"Memang tarif ini membantu (operasional). Tapi ini bukanlah perihal pendapatan, namun sirkuit ini dibangun oleh pemerintah berhadapan dengan instruksi presiden melalui Kementerian BUMN dengan Injourney menjadikan Mandalika sebagai destinasi baru di dalam Indonesia," katanya pula.
Sepanjang 2024, Sirkuit Mandalika mempunyai rencana mengatur 122 acara otomotif olahraga. Secara kategori, 122 acara yang disebutkan termasuk acara level nasional kemudian internasional, balap roda dua serta roda empat, acara balap kategori kompetisi lalu hobi.
Artikel ini disadur dari Kunjungan wisatawan di Sirkuit Mandalika menembus 500 orang