Jakarta – Kementerian Tenaga kemudian Narasumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyiapkan aturan baru terkait dengan konstruksi Jaringan Gas (Jargas) Sambungan Rumah (SR). Kelak, konstruksi Jargas bisa jadi dijalankan oleh pihak swasta dengan menggunakan skema Kerjasama pemerintahan dengan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Perencanaan juga Pembangunan Infrastruktur Minyak dan juga Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menyatakan bahwa, ketika ini pihaknya sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai skema KPBU di konstruksi Jargas tersebut.
Ditargetkan, Perpres itu mampu rampung pada 100 hari pada target Kabinet Merah Putih di dalam bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto. Melalui skema KPBU itu, kelak pemerintah akan melakukan lelang wilayah pada pengerjaan Jargas tersebut. Nah, kemungkinan lelang akan dimulai pada tahun 2025.
“Jadi 2025 kita lelang, mudah-mudahan ada pemenangnya. 2026 kita akan pembangunan awal untuk Jargas KPBU,” ungkap Laode usai program Gotong Royong Membangun Jargas: Menguji Efektivitas Strategi KPBU, pada Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Sebagaimana disebutkan Laode, sejauh ini perkembangan Jargas masih menggunakan Anggaran Pendapatan serta Belanja Negara (APBN) kemudian dikerjakan oleh BUMN. Artinya, pemerintah masih mengambil peran besar di pengerjaan Jargas ini.
Diharapkan, dengan skema KPBU mampu diciptakan banyaknya 200 ribu sambungan rumah. “Nah nanti pelaku perniagaan ini mengungkan ini kalau sudah ada di 200 ribu SR,” jelas Laode.
Untuk menumbuhkan minat badan bisnis swasta merancang Jargas, kata Laode, pihaknya akan memberikan Support Kelayakan atau Viability Gap Fund (VGF) atau dukungan pemerintah di bentuk partisipasi sebagian biaya konstruksi.
“Kalau KPBU itu bisa saja diberikan VGF, begitu beliau proses pembuatan beliau kan butuh investasi. (Contoh) 100% pembangunan ekonomi dibantu 49% oleh pemerintah. Maksimal ya, maksimal 49%. Oleh Kementerian Keuangan,” tegas Laode.
Next Article Pemerintah Siapkan Pengganti LPG, Harganya Bisa Lebih Murah!
Artikel ini disadur dari Swasta Bisa Izin Proyek Jargas, Bahlil Bidik 200 Ribu RT Tersambung