Mencicip ragam teh otentik single origin di dalam Siangming Tea House 

  • admin
  • Nov 28, 2024

Ibukota Indonesia – Di kawasan Mangga Dua Ibukota Indonesia Utara ada sebuah toko yang mana memanjakan lidah penikmat teh dengan beragam teh dari beberapa negara dengan ciri khas single origin.

Siangming Tea House yang dimaksud beroperasi sejak 1995 konsistensi memberikan cita rasa teh yang digunakan original tanpa campuran apapun yang digunakan menciptakan penikmat teh lebih lanjut mengenal beragam teh beserta teknik seduhannya.

“Kita pada di lokasi ini berbagai sekali daun tehnya, dari berapa negara dan juga ada tea culture-nya. Kita juga membimbing bagaimana cara menyenduh teh ataupun bagaimana memperlihatkan daun teh,” kata pemilik lalu ahli teh China Suwarni Widjaja ketika ditemui ANTARA di dalam Jakarta, Rabu.

Pemilik Siangming Tea House dan juga ahli teh China Suwarni Widjaja pada waktu ditemui ANTARA, di dalam Jakarta, Rabu (20/11/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

Ia memaparkan sejak 30 tahun yang lalu, tegas memberikan edukasi untuk penikmat teh tentang bagaimana mengenal budaya minum teh akibat belum berbagai yang digunakan mengenal beragam teh original tanpa campuran dan juga ciri khas Chinese Tea Ceremony ke Indonesia.

Ini juga yang dimaksud bermetamorfosis menjadi satu latar belakang yang digunakan kuat yang digunakan dipegang Siangming Tea House akibat menurutnya budaya sangat erat hubungannya dengan tradisi juga budaya minum teh harus diajarkan untuk penduduk lalu anak muda agar mampu lebih tinggi menghargai tradisi.

Setiap pengunjung yang dimaksud datang mampu memilih teh yang mana sesuai preferensi mereka serta diajarkan cara menyeduh yang benar dengan teknik Tea Ceremony agar cita rasa teh yang mana diinginkan dapat tercapai.

Varian teh Pu Erl yang dimaksud kerap digunakan untuk upacara teh di Siangming Tea House dalam Jakarta, Rabu (20/11/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

“Itu yang digunakan diutamakan sebab kalau minum teh tidak hanya saja minum lalu kita diperlukan mengetahui bagaimana memilih daun teh serta kecocokannya setiap orang, seleranya kan beda-beda. Nah di dalam situ kita akan mengajarkan bagaimana cara memilih teh, daun teh seperti apa kemudian peralatan yang digunakan digunakan,” kata Suwarni.

Menurut Suwarni, para pengunjung mempunyai preferensi setiap-tiap sesuai dengan kebiasaan kemudian suasana apa yang digunakan sedang dirasakan. Adapun beragam teh yang tersebut disajikan tiada banyak ditemukan dalam toko lain yakni single origin seperti white tea, yellow tea, flower tea, black tea, lalu red tea.

​​​​​

Ornamen khas China kemudian tumpukan teh Pu Erl ke Siangming Tea House di dalam Jakarta, Rabu (20/11/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

Banyak pelanggannya yang digunakan datang ketika pulang kerja atau yang rutin lembur, biasanya memilih varian white tea, namun jikalau mereka itu tipe pelanggan yang tersebut mencari kuliner lebih lanjut banyak memesan varian teh black tea.

“Dan disini keunggulannya satu adalah kita setiap saat memberikan merek adalah tea premium yang mana susah didapat dalam tempat lain. Karena disini kita maunya semua warga hidup dengan sehat,” kata wanita peraih penghargaan ahli teh dari Kyoto Negeri Matahari Terbit Junkyoju juga peringkat ahli teh China Soujun.

Adapun pelanggan yang dimaksud datang mulai dari anak-anak berusia delapan tahun hingga yang dimaksud berusia 70 tahun, juga banyak juga yang digunakan telah menjadi pelanggan terus sejak Siangming Tea House beroperasi.

Salah satu pelanggan bernama Ryan Putra, mengemukakan tertarik belajar lebih lanjut pada tentang teh di Siangming Tea House dikarenakan merasa teh memiliki budaya yang digunakan kompleks serta memiliki komunitas yang tersebut dapat saling berbagi bahkan pada luar pembahasan teh.

Dari mempelajari teh ia pun juga pelan-pelan berubah menjadi kolektor teh lantaran menurutnya teh memiliki cita rasa yang digunakan tiada serupa satu sebanding lain yang tersebut membuatnya tertarik dengan teh.

“Ada muatan historis serta kebudayaan yang dimaksud kental pada teh, ada seremoni dan juga tertarik untuk explore lantaran cari jati diri, muatan budayanya pengen lebih banyak dipahami juga kenapa budayanya seperti ini,” katanya.

Ia pun juga menghadirkan para anak muda yang masih awam dengan budaya teh untuk sanggup mencoba mengenali tambahan di serta belajar bahwa teh miliki siklus yang dimaksud tak mudah sehingga sayang apabila tidaklah dipelajari, terlebih Indonesi juga merupakan negara dengan produksi teh yang besar.

Pelanggan Siangming Tea House lainnya yang dimaksud sudah ada berusia 70 tahun Hardi Singgih Ongko mengutarakan teh telah dilakukan berubah menjadi kesehariannya juga menyukai belajar teh dalam Siangming Tea House. Ia pun juga mengoleksi teh hitam akibat menurutnya semakin lama disimpan kualitasnya akan semakin baik.

“Yang dikoleksi teh hitam, khasiat masing-masing beda tapi teh hitam sanggup disimpan kayak wine, makin lama semakin baik semakin enak, sekali-kali beli teh merah atau teh putih, tapi simpannya nggak bisa jadi bertahun-tahun, kalau teh hitam sanggup 50 tahun,” katanya

Selama mengenal teh, Hardi merasa tubuhnya lebih banyak sehat walafiat serta lebih lanjut menikmati hidup dengan kumpul-kumpul sama-sama komunitas pecinta teh. Ia juga menyatakan teh merupakan minuman sehat juga wajib diturunkan untuk generasi-generasi lain agar lebih besar mencintai teh.

Ia juga sedikit memberikan tips untuk menyimpan teh yakni di suhu ruang atau sekitar 25-30, hindari kelembapan agar tak berjamur kemudian hindari dari benda-benda yang dimaksud memiliki bau menyengat, serta simpan pada tempat kedap udara.

Varian menu makanan di Siangming Tea House dalam Jakarta, Rabu (20/11/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)

Varian "best seller" dari Siangming Tea House adalah Pu Erl dengan nilai tukar satu cangkir mulai dari 25 ribu rupiah sampai 125 ribu rupiah untuk satu set. Toko ini mengungkap dari jam 11 siang hingga 19:30 WIB. Selain teh, disini juga tersedia beragam menu lainnya untuk bisa jadi dinikmati seperti mie sapi yang mana berubah menjadi pilihan pelanggan, mie lobak, bakso goreng, sikuaw kemudian puding mulai dari nilai 15-50 ribu rupiah.

Artikel ini disadur dari Mencicip ragam teh otentik single origin di Siangming Tea House 

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *